Sabtu, 23 Agustus 2014
Tanda-Tanda Ibu Alami Baby Blues
MENJADI ibu merupakan suatu momen yang banyak dinanti oleh wanita. Namun, ada wanita yang tidak bisa menerima kehidupan baru sebagai ibu sehingga terkena baby blues.
Baby blues adalah depresi ringan sementara yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini akan berlangsung satu-dua minggu kemudian pada si ibu. Biasanya baby blues terjadi karena berkaitan dengan perubahan yang terjadi setelah kehamilan, maka tidak butuh bantuan medis atau psikologis, cukup dukungan dari keluarga dan teman bicara, dan akan berlalu dengan sendirinya.
Ciri-ciri ibu baru yang mengalami baby blues ditandai dengan si ibu yang jadi sering menangis tanpa alasan yang jelas. Selain itu si ibu juga merasa sedih berkepanjangan, bawaannya tegangan tinggi dan jutek, konsentrasi dan daya tangkap pun menurun. Ibu yang mengalami baby blues juga merasa kelelahan yang berlebih, kesulitan tidur padahal tubuh sudah letih, dilanda cemas sampai tidak bersemangat dan kehilangan minat menyentuh maupun mengurus buah hati.
Menurut psikolog Fifi Febriani, penyebab baby blues secara pasti tidak diketahui. “Mungkin karena adanya perubahan hormon dan penyesuaian diri pada tugas baru sebagai ibu. Seperti perubahan jam tidur, perubahan rutinitas dan aktivitas sehari-hari. Pengalaman emosi setelah melahirkan memiliki kontribusi terhadap perubahan mood si ibu,” katanya seperti dikutip dalam buku karangan Nadia Mulya dan Joy Roesma berjudul "Moms and The City: Cerita Seru Mamud Masa Kini".
Baby blues diestimasikan menimpa 50-80 persen wanita dan dapat menimpa wanita yang belum siap menjadi ibu. Kabar baiknya, baby blues hanya bersifat sementara, yakni selama minggu pertama setelah melahirkan. Lebih dari itu, dikhawatirkan berkembang menjadi post partum depression (PPD) atau depresi paska melahirkan dengan gejala yang lebih berat. Yaitu, penolakan ibu terhadap kenyataan seperti merindukan masa lajang yang tidak memedulikan si kecil, hingga membayangkan ingin menyakiti si kecil sampai berniat untuk bunuh diri.
Memang berat bagi si ibu yang mengalami baby blues, tapi penting bagi si ibu untuk menjaga kestabilan psikologis dan kebahagiaan janin, karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan janin. Bayi memiliki ikatan yang sangat kuat dengan sang ibu. Jika ibu merasa tidak mampu mengatasi beban psikologis, segeralah cari bantuan profesional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar